TIPS & TRIK MENCERMATI ULANG BAHAN BAKAR YANG SESUAI BUAT KENDARAAN ANDA.

Senos Blog
Mesin pembakaran dalam/ Internal Combustion (mesin bensin & Diesel), adalah tipe mesin yang paling populer di dunia sebagai dapur pacu/ prime mover bagi banyak kendaraan darat. Pesatnya kemajuan teknologi kendaraan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan hidup, telah melahirkan mesin-mesin hi-tech pro lingkungan dengan efisiensi tinggi tapi tingkat emisinya sangat rendah atau Eco Engine. Tak luput pula dari perkembangan mutakhir ini adalah bahan bakar minyak (BBM).
  
Dengan demikian, bila konsumen keliru didalam memilih jenis bbm yang tersedia di pasaran, maka secara cepat atau lambat, selain sudah berdosa mengotori langit biru juga berakibat pada rusaknya mesin kendaraan terutama akibat knocking/ detonation (lihat Youtube di bawah ini). So, kalau sudah begini ceritanya, lagi-lagi isi dompet bakal kempis terkuras habis dan sang pacarpun kembali menjadi korban tanpa dosa. Boro-boro sang pujaan hati bisa sering-sering diajak nonton film, ditraktirpun jadi makin jarang coy... Haha, niatnya irit malah menjerit, mewek!
Note:
Bukannya mau menakut-nakuti, bentuk kerusakan mesin akibat knocking itu seperti: piston bolong, ring piston patah, dinding silinder baret/ aus, connecting rod (stang seker) bengkok/ patah, dll. Pokoknya dijamin mesin bakal hancur habis.

Ini Suara Engine Knocking yang Sungguh Mengerikan!

Internal Combustion Engine


ASAL MUASAL BBM.
Ringkasannya sbb:
Padazaman purba (berjuta-juta tahun yang lalu), di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan.
 
 Ilustrasi Terjadinya Minyak Mentah/ Minyak Bumi.

Binatangserta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu akhirnya tertimbun di bawah endapan Lumpur. 
Endapanlumpur ini kemudian di hanyutkan oleh arus sungai menuju lautan, bersama bahan organik lainnya dari daratan. 
Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi dan tekanan raksasa dari beban lapisan batuan di atasnya, maka endapan lumpur tadi berubah menjadi batuan sedimen yang mengandung bintik-bintik minyak dan gelembung minyak/ gas yang disebut batuan induk (Source rock). 
Selanjutnyaminyak dan gas, terutama yang sudah pada tidak betah, akan sibuk mengungsi keluar menuju tempat yang bertekanan lebih rendah sampai akhirnya terperangkap (trap) dan terkumpul pada lokasi tertentu membentuk endapan minyak mentah dan gas. 
Akhirnya endapan minyak mentah dan gas yang berhasil ditemukan oleh perusahaan tambang minyak dan gas (migas), akan: dibor, disedot, dikilang, diproses lanjutan, ditampung dan didistribusikan ke berbagai SPBU untuk siap dikuras habis dengan lembaran-lembaran mata uang para pengguna kendaraan. Seperti Ilustrasi di bawah ini.

Perjalanan Panjang Pembuatan BBM, dari Penambangan Minyak Mentah, Pengilangan dan Terakhir SPBU.
Note:
Pada jaman super hi-tech seperti saat ini, minyak mentah yang belum diolah adalah tidak ada gunanya sama sekali, selain hanya sebagai barang komoditi.
Agar minyak mentah tsb. menjadi berguna, maka terlebih dulu harus diproses di dalam kilang minyak yang output nantinya berupa BBM, seperti: LPG, Gasoline, Kerosene (minyak tanah), Jet Fuel dan Solar/ minyak Diesel. Selain itu ada juga produk sampingan, seperti: Lube Oil, Asphalt, Minyak Residu/ Fuel Oil, Solid Fuel dan Bahan Baku Plastik.
Di dalam kilang minyak sendiri terdapat berbagai proses yang sangat rumit, berskala besar, mahal dan beresiko tinggi, dengan tujuan agar minyak mentah yang diproses dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan sesuai spesifikasi standar yang sudah ditentukan. 
Proses utama, berupa: Destilation, Conversion, Treatment, Formulation & Blending. Selain itu juga terdapat proses tambahan, berupa: Water Waste Treatment, Sour Water Stripping, Sulphur Recovery, Cooling, Heating, Hidrogen Plant, dll. 
Ringkasnya, proses-proses yang berlangsung di dalam kilang minyak, dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram Proses- Proses yang Berlangsung Di Dalam Kilang Minyak.   Sumber: Wikipedia.
Sebagai obat pusing, maka dipersilakan untuk mengintip Youtube di bawah ini: 


Bagaimana Membuat BBM & Gas dari Minyak Mentah.



BAHAN BAKAR UNTUK KENDARAAN.
Secara garis besar terdapat 3 macam bahan bakar untuk kendaraan, yaitu:

1. Bahan Bakar Untuk Mesin Bensin (selanjutnya disebut Bensin).
Yaitu: senyawa-senyawa hidrokarbon yang mengandung beberapa suplemen, baik yang berbentuk komponen-komponen oxygenous organic maupun bahan-bahan additive dengan tujuan untuk memperbaiki performance.
Pada umumnya, bensin dibedakan dalam bentuk bensin Regular dan bensin Super Grade.
Bensin Super Grade memiliki daya tahan terhadap knocking (knocking resistance), maka wajib digunakan pada mesin-mesin bensin dengan kompresi tinggi (compression ratio diatas 9).
Nilai kalor bensin Super Grade lebih tinggi daripada bensin Regular, sehingga tenaga yang dihasilkan juga lebih besar.
Note: 
Knocking Resistance/ octane rating, merupakan mutu antiknock dari bensin atau daya tahan bensin terhadap pembakaran awal/ pre ignition.
Octane rating yang lebih tinggi, berarti daya tahannya terhadap knocking lebih besar atau daya tahan terhadap pembakaran awal lebih tinggi (lebih sulit terbakar dengan sendirinya). 
Octane rating biasa disimbolkan dengan besaran angka yang ditentukan berdasarkan metode pengujian yang digunakan. Umumnya dengan Research Octane Number (RON), misal bensin Super RON 98. 
Bensin Super Grade sendiri dapat dibedakan dalam bentuk bensin Leaded dan Unleaded.
Bensin Leaded:
Biasa disebut dengan istilah bensin timbal
Digunakan oleh mesin-mesin yang membutuhkan senyawa-senyawa lead organic/ alkyl untuk pelumasan pada exhaust valve-nya. Biasanya pada kendaraan-kendaraan lawas.
Senyawa lead organic yang sangat efektif sebagai knock resistance, dapat berupa: tetraethylene lead (TEL) dan tetramethylene lead (TML).
Dengan pertimbangan, bahwa kandungan timah hitam dari gas buangnya sangat berbahaya bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan serta dapat merusak komponen catalytic converter yang jamak digunakan pada mobil masa kini, maka pemakaian bensin jenis leaded ini semakin berkurang dan berangsur-angsur hilang dari peredaran.
 
Kotoran Deposit Timah Hitam Akibat dari Pemakaian Bensin Leaded (Sebelum Dilarang).
Bensin Unleaded:
Biasa disebut dengan istilah bensin tanpa timbal atau bensin bebas timbal.
Merupakan bensin high grade dengan campuran-campuran khusus dari komponen-komponen high octane, khususnya platformates, alkylates dan isomerisates dengan proporsi tinggi dari senyawa-senyawa aromatic dan isoparaffins. (apaan tuh... haha).
Dalam hal ini, senyawa non metallic additive yang sangat efektif sebagai knock resistance, dapat berupa: methyl tertiary butil ether (MTBE) dan campuran-campuran alkohol (methanol dan alkohol tingkat tinggi).
Bensin ini aman digunakan pada mesin-mesin fuel injection dari kendaraan-kendaraan masa kini yang bagian exhaust-nya telah dilengkapi dengan komponen catalytic converter yang berguna untuk mengurangi tingkat bahaya emisi gas buang dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Selain penambahan senyawa-senyawa anti knocking, maka untuk memperbaiki performance bensin perlu dicampurkan zat-zat additive, yang berupa: anti aging additives (untuk mencegah oksidasi selama penyimpanan), detergent agents (untuk membersihkan deposit-deposit di dalam intake system), corrotion protection (untuk mencegah terjadinya karat di dalam fuel system), icing protection (untuk mencegah terbentuknya es pada throttle valve), dll.


2. Bahan Bakar Untuk Mesin Diesel (selanjutnya disebut Solar - sebutan khusus di Indonesia).
Yaitu: bahan bakar yang mengandung bermacam-macam hidrokarbon-hidrokarbon tersendiri yang secara kasar memiliki cakupan titik didih dari 180 s/d 360 derajat Celcius.
Solar adalah bahan bakar mesin Diesel yang merupakan produk dari hasil pemecahan molekul-molekul besar minyak mentah dengan destilasi dan proses-proses refineri lanjutan.
Berhubung mesin Diesel tidak memiliki pemantik bunga api, maka bahan bakarnya harus bisa terbakar sendiri secara spontan tanpa delay (ignition lag) saat diinjeksikan ke dalam ruang bakar yang sudah terisi udara panas bertekanan tinggi.
Adanya ignition lag, menyebabkan knocking/ detonasi pada mesin Diesel.
Tingkat spontanitas bahan bakar bisa terbakar sendiri (ignition quality) ditunjukkan oleh besarnya angka CN (Cetane Number), sehingga lebih tinggi CN maka kecenderungan bahan bakar bisa terbakar sendiri semakin besar. 
Note:
CN ditentukan dengan pengujian mesin.
CN 100 yang ditunjukkan oleh senyawa n-hexadecane (cetane) yang bersifat sangat mudah terbakar sendiri (pada ruang bakar yang berisi udara panas bertekanan tinggi, tentunya), sedangkan CN 0 yang ditunjukkan oleh senyawa methyl napthalene bersifat sangat sulit untuk terbakar sendiri.
CN 45 adalah batas minimum standar solar, akan tetapi agar mesin-mesin Diesel modern dapat beroperasi dengan optimal (bergerak halus dengan emisi rendah), maka dibutuhkan solar dengan angka sekitar 50/ CN 50.
Belerang adalah unsur yang secara kimia terikat pada solar.
Selama pembakaran, belerang selain meningkatkan buangan berupa partikel-partikel/ debu, juga akan terbuang sebagai senyawa sulfur dioxide (SO2) dimana akan segera berubah menjadi asam (H2SO4) yang membahayakan lingkungan (dengan munculnya hujan asam).

Patung Bersejarah yang Rusak Akibat Keganasan Hujan Asam.
Untuk meminimalkan bahaya di atas, maka kandungan belerang untuk Solar dibatasi maksimal 0.2% dari berat bahan bakar.
Bahan-bahan additive yang ditambahkan tidak lebih dari 0.1%, berupa; flow Improvers (untuk mengurangi pengentalan/ pembekuan saat musim dingin) dan cetane improvers (untuk meningkatkan kualitas solar), detergent agents (untuk mengurangi terjadinya penggumpalan pada nozel injeksi), corrosion inhibitors (untuk mencegah karat pada komponen-komponen logam), anti foaming agents (untuk mencegah terjadinya gelembung-gelembung udara penyebab mesin Diesel "masuk angin"), dll.

3. Bahan Bakar Alternatif.
a. Liquid Petroleum Gas/ LPG.
Di pasaran dikenal sebagai VIGAS.
Dua komponen penting dari LPG adalah butane dan propane.
LPG adalah produk sampingan yang diperoleh dari proses refining minyak bumi, dapat dibuat dalam bentuk cair dan disimpan di dalam tabung dibawah tekanan tertentu (4 s/d 15 bar).
LPG memiliki angka oktan tinggi (RON > 100).
Pemakaian LPG sebagai bahan bakar alternatif membutuhkan alat tambahan berupa LPG kit converter.

b. Alkohol.
Methanol, ethanol dan produk-produk sampingannya (misal ether), sangat bersaing digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin-mesin bensin.
Methanol dapat diperoleh dari derivasi cadangan hidrokrabon yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti batu bara, gas alam dan minyak bumi.
Di negara-negara tertentu, seperti Brazil, biomasa (gula tebu dan gandum) di destilasi untuk menghasilkan ethanol sebagai bahan bakar alternatif kendaraan.
Di beberapa SPBU sudah dapat dijumpai bahan bakar hibrida (misal Biofuel) dengan campuran tertentu ethanol dalam konsentrasi skala kecil secara volume, misal 15% : 85%.

c. Compressed Natural Gas/ CNG.
Di Indonesia dikenal sebagai BBG (Bahan Bakar Gas). 
CNG adalah gas methana yang disimpan di dalam tabung dengan tekanan 200 s/d 250 bar.
Gas methana  merupakan komponen utama (85% s/d 90%) dari gas alam.
Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang berbentuk gas, yang dapat ditemui di ladang-ladang minyak bumi dan batubara.
CNG di klaim memiliki angka oktan tinggi, yaitu RON 120.
Pemakaian CNG sebagai bahan bakar alternatif membutuhkan alat tambahan berupa CNG kit converter.

Kesimpulan:
Knocking/ detonasi adalah musuh utama mesin kendaraan, baik mesin bensin maupun Diesel.
Pemakaian BBM dengan RON/ CN yang kurang memadai, menyebabkan terjadinya detonasi (akibat pembakaran awal yang menyebabkan pembakaran di dalam ruang bakar tidak sempurna, sehingga menimbulkan suara ketukan-ketukan aneh).
Tumpukan Kerak Pada Piston
Detonasi akan meninggalkan kerak yang semakin lama akan menumpuk jika tidak segera diatasi, misal dengan cara dibongkar dan dibersihkan.
Kerak yang menumpuk akan membuat compression ratio mesin meningkat dan membuat detonasi semakin parah dengan adanya kerak yang membara di dalam ruang bakar.
Dengan tersedianya beberapa pilihan bensin di Indonesia, yaitu: jenis Premium (RON 88), Pertamax (RON 92) dan jenis Pertamax Plus (RON 95), menyebabkan para pemakai kendaraan bensin harus cermat di dalam mengisi bahan bakar kendaraannya.
Demikian pula dengan tersedianya beberapa pilihan solar di Indonesia, yaitu: jenis Solar (CN 43), Bio Solar (CN 48) dan jenis Pertamina DEX (CN 53), menyebabkan para pemakai kendaraan Diesel harus cermat di dalam mengisi bahan bakar kendaraannya.
Tentu saja pemakaian bbm dengan RON/ CN tinggi adalah yang terbaik dan teraman dalam jangka panjang (mesin lebih apik dan awet), meskipun dari sisi lain dapat menyebabkan kantong langsung bolong-bolong, bahkan langsung jebol. Hweeee...h mewek lagi, mewek lagi..., haha.
Note:
Pengalaman saya dalam menggunakan bahan bakar top secret dengan RON tinggi di atas 100 (perkiraan saya sih 130 an), yaitu; suara mesin standar kendaraan saya berubah menjadi sangat halus seakan melayang (akan mendesing seperti mesin jet pada RPM tinggi/ red line), rpm mesin sangat spontan seiring dengan injakan pedal gas, sehingga dengan PD saya berani adu kebut dengan kendaraan ber CC lebih besar di jalan tol yang sedang lengang dan herannya saya selalu menang, terutama saat adu akselerasi! Ini swear saya tidak bohong. Haha.


Good Luck & Peace!

TIPS & TRICK, SAATNYA MEMUSATKAN PERHATIAN PADA TITIK BERAT KENDARAAN ANDA.

 STILL TRIAL..., SORRY!

Senos Blog
Setelah beberapa kali terjebak dalam antrian panjang kemacetan karena ada peristiwa truk (terutama jenis kontainer)/ bus yang terguling di tikungan atau bundaran, maka timbul rasa penasaran dan pertanyaan di saya punya kepala. Apakah semua ini bermula dari sang driver yang belum memiliki kesadaran akan eksistensi titik berat kendaraannya, sehingga lalai/ ceroboh dalam mengendalikan kecepatan saat menikung/ memutar yang berakibat kendaraannya terguling? Untung saja pada semua kejadian di atas tidak membawa korban (dari pengendara motor atau mobil di sekitaran) akibat tertimpa benda berat. Tapi entah pada kejadian yang sama di tempat yang lain.

Jadi pada kesempatan kali ini, ada baiknya untuk terpaksa sekejap memusatkan perhatian pada persoalan titik berat ybs., yang bisa dimulai dari:


TITIK BERAT KENDARAAN ITU BINATANG APA GERANGAN?

Haha, tentu saja bukan Son, melainkan cuma TITIK! satu titik...tik...tik...tik....
Lebih mudahnya, titik berat kendaraan adalah titik keseimbangan kendaraan, sehingga apabila kendaraan ditumpu tepat pada titik itu, maka kendaraan akan bertengger seimbang....mbang...mbang...mbang.
Titik berat kendaraan itu tidak nyata/ imajiner dan posisinya melayang dalam ruang 3 Dimensi.
Setiap bagian penyusun kendaraan memiliki titik beratnya masing-masing, misal: Roda, Mesin, Frame, Body, Jok, Kaca Spion, dll.
Masing-masing titik berat bagian tsb. akan memusat (super position) pada satu titik imajiner yang bernama Titik Berat Kendaraan. Agar mudah diingat, maka selanjutnya disebut COG (Central of Gravity).

Posisi imajiner COG dapat digambarkan dalam bentuk koordinat 3D: COG (X,Y,Z)
OK my Son... Kalau disini belum puyeng, maka silakan dilanjut saja.... LANJUTKAN!

BAGAIMANA CARA MENGETAHUI POSISI COG KENDARAAN?

Cara perhitungannya cukup sederhana dengan rumus Keseimbangan Benda, dimana sebelumnya harus dikumpulkan dulu data berat dengan timbangan besar pada masing-masing roda depan dan belakang.
Posisi COG tidak tetap, karena bisa bergeser ke atas/ bawah, ke depan/ belakang dan ke samping kiri/ kanan, tergantung pada besar dan posisi beban yang ditambahkan atau dikurangi pada kendaraan ybs.
Secara umum bila beban berat (penumpang atau barang) ditambahkan, maka akan menggeser COG ke bawah. Bila beban berat yang ditambahkan diletakkan cenderung ke depan, maka COG akan ikut bergeser ke depan, bila diletakkan cenderung ke sisi kanan, maka COG akan ikut bergeser ke kanan. Demikian seterusnya.

Bagaimana Son? Bila masih belum puyeng juga, so silakan dilanjut kembali.... LANJUTKAN!

LALU MENGAPA HARUS REPOT MEMIKIRKAN COG KENDARAAN?

Dengan mengetahui COG kendaraan, maka potensi bahaya dinamika kendaraan bisa diantisipasi lebih awal.
Potensi bahaya dinamika tsb. berupa:
1. Terguling/ Rolling, akan menyebabkan kendaraan terguling ke samping.
2. Tukikan/ Pitching, akan menyebabkan kendaraan terjungkal ke depan/ belakang.
3. Melintir/ Yawing, akan menyebabkan kendaraan terputar terhadap sumbu vertikalnya.

Antisipasi bahaya rolling:
Memperhitungkan bergesernya COG ke arah samping sisi kiri/ kanan, dengan membagi posisi penumpang/ letak barang secara merata pada setiap sisi. Tidak cenderung ke kiri atau ke kanan.
Mengurangi kecepatan saat kendaraan memasuki tikungan/ bundaran. Pengurangan kecepatan ini untuk mengurangi gaya setrifugal yang mampu membuat kendaraan terguling.

 Bus Hampir Terguling Saat Menikung Dengan Kecepatan Tinggi.

Memahami, bahwa semakin kecil jari-jari tikungan/ bundaran, maka bahaya rolling semakin besar. Demikian sebaliknya.
Note:
Setiap melahap tikungan, seorang pembalap jagoan akan menggeber kendaraannya dengan kecepatan optimum mengikuti racing line dengan jari-jari yang melebar.
Seorang perancang mobil balap, misal F1 akan selalu berusaha keras mencari COG serendah mungkin untuk meminimalisir gejala rolling dan selanjutnya bahaya selip/ skid, sehingga mobil balap rancangannya mampu melibas setiap tikungan dengan stabil dan mantap pada kecepatan optimal.
Berhati-hati saat melaju, berhenti/ parkir pada jalan dengan kemiringan tertentu/ ekstrim di salah satu sisi kiri atau kanan. 

Antisipasi bahaya pitching:
Memperhitungkan maju mundurnya COG dengan membagi posisi penumpang/ letak barang secara merata. Tidak cenderung ke depan atau ke belakang.
Memperhatikan kemiringan jalan yang ekstrim (baik berupa tanjakan atau turunan), terutama saat akan melewatinya, berhenti/ parkir di area tsb.
Note:
Selalu memperhitungkan jumlah/ volume beban muatan terutama yang berbentuk cairan, karena berpotensi mudah menggeser COG lebih ke belakang saat menanjak atau ke depan saat menurun.

 Truck Sedang Terjengkang di Tanjakan.

Berhati-hati saat melakukan akselerasi atau pengereman mendadak.

Antisipasi bahaya yawing:
Mengurangi kecepatan saat kendaraan memasuki tikungan/ bundaran.
Menghindari pengereman mendadak saat kendaraan memasuki tikungan/ bundaran.

Note:
Dalam rangka meminimalisir bahaya rolling, pitching dan yawing ini sebenarnya telah dikembangkan oleh pabrikan otomotif dengan adanya penambahan fitur suspensi aktif (dengan kontrol elektronis) dan EBD (Electronic Braking force Distribution) pada beberapa produk premiumnya.
Sebagai alternatif yang lebih ekonomis, sebenarnya bisa dikembangkan lebih lanjut oleh pabrikan otomotif dengan memasang sensor gravitasi yang mampu memberikan tanda peringatan dini (berupa alarm atau kedipan cahaya lampu), terhadap akan terjadinya bahaya rolling, pitching dan yawing saat kendaraan dibawa melaju pada kondisi dan situasi tertentu.
Bagi para driver ahli dan profesional, maka gejala pitching, rolling dan yawing ini sebaliknya malah dimanfaatkan untuk melakukan manuver-manuver ekstrim yang sangat mengagumkan dan menghibur hati. Seperti di YOUTUBE ini, eng...ing...eng....

Pertunjukan Tradisional Tong Setan!

Atau yang ini bila masih penasaran.

Aksi Para Driver Ahli & Profesional.

Good Luck & Peace!



Dark House Track - Chicago House Dj , Michael Angelo Christopher
 
Copyright © 2013. Tips OTOMOTIF