TIPS & TRIKS MEMINIMALKAN TERJADINYA KECELAKAAN LALIN SAAT MENGEMUDI

Senos Blog
Saya selalu beranggapan, bahwa mobil seperti dua sisi beda mata uang. Pada satu sisi, sebagai “sahabat” yang bisa mengantarkan kemanapun kita pergi, tapi disisi lain sebagai mesin pembunuh brutal nan sadis, terutama bila kita salah memperlakukannya. Dari data statistik kecelakaan yang ada dapat disimpulkan, bahwa rata-rata penyebab kecelakaan mobil adalah: 20% oleh kelainan kendaraan, 70% oleh human error dan sisanya oleh kondisi jalan dan lingkungan sekitar.

Sebagai sesama pengguna jalan, adalah tindakan bijaksana bila kita selalu dapat saling menjaga keselamatan bersama selama di perjalanan. Dengan jam terbang sekitar 20 tahunan mengemudi,  ingin rasanya saya berbagi dengan Anda tentang keselamatan berkendara. Ok my son, tancap...!


Sebenarnya, faktor -faktor penentu tingkat  keselamatan kita dalam berkendara adalah tidak terpisahkan dan saling terkait satu sama lain. Jadi agar mudah dipelajari akan kita pilah-pilah sbb: 

Faktor  Kelainan Kendaraan/ Mobil, sebagai penyumbang 20% penyebab terjadinya kecelakaan.

Sebagai langkah antisipasi:
Kenali dan miliki pengetahuan tentang semua sistem yang bekerja pada mobil Anda (akan  dibahas pada posting tersendiri), yang secara umum dan lengkap terdiri atas: Sistem Kerangka dan Bodi, Sistem Mesin Utama, Sistem Bahan Bakar, Sistem Transmisi (penyalur gerak), Sistem Pengereman, Sistem Suspensi, Sistem Roda-roda, Sistem Kemudi, Sistem Lighting, Sistem Elektronik, Sistem Keselamatan dan keamanan (see: Tips & Triks, Faktor Penentu dan Berpengaruh Dari Mobil Anda Terhadap Keselamatan Berlalu Lintas), Sistem Pendingin Ruangan, Sistem Navigasi dan Sistem Audio Visual.

Note:
Selalu pastikan, bahwa semua sistem di atas selalu dalam keadaan fit.  Kerusakan dan kelainan pada salah satu atau beberapa sistem di atas akan mempengaruhi  kinerja mobil serta mood Anda, yang berarti akan mengurangi tingkat keselamatan berkendara.
Secara ringkas, sebelum mengendarai, maka periksa mobil Anda terutama pada: mesin, pintu dan kap, roda/ ban, suspensi, rem, klakson, lampu-lampu termasuk lampu emergency, kaca spion dan kamera mundur (bila ada), wiper, AC, stir, seat belt, instrumen indikator, isi bahan bakar, sistem audio visual, GPS (bila ada) dan kondisi interior.
Selalu pastikan, bahwa dongkrak, kunci roda, ban serep, payung, lampu senter, pompa portable, lap chamois dan kotak P3K, ready dan berada di tempatnya masing-masing.
Fahami, bahwa: klakson, lampu sein/ winker, kaca spion, lampu belakang/ stop/ rem, lampu mundur, lampu jauh/ hi beam, lampu emergency adalah alat komunikasi paling efektif terhadap kendaraan-kendaraan lain. Bayangkan bila alat komunikasi ini error/ ngadat... wah betapa repotnya diri ini. 

Faktor Kelalaian Pengemudi/ Human Error, sebagai penyumbang 70% penyebab terjadinya kecelakaan.

Sebagai langkah antisipasi:
Sudah memiliki SIM yang sah dan sesuai peruntukannya, serta selalu melengkapi diri dengan membawa SIM, STNK dan KTP saat akan mengemudi.

Mengenakan busana sopan dan nyaman yang tidak membatasi gerakan – misal karena terlalu ketat/ sempit/ tebal/ kaku, serta memakai alas kaki yang aman dan nyaman untuk mengemudi (hindari memakai sandal jepit, sandal dan high heel bagi kaum hawa).
Contoh Alas Kaki Santai yang Ideal untuk Mengemudi.
Kenali kondisi fisik dan non fisik Anda. Kondisi badan (termasuk kondisi mata), pikiran dan mood yang kurang fit, akan mengurangi tingkat keselamatan berkendara.

Membatasi jumlah muatan (penumpang dan barang), kalau bisa di bawah batas kemampuan memuat mobil. Beban berat berlebihan akan membuat mobil berjalan oleng dan sulit dikendalikan.

Kenali jam terbang Anda dalam mengemudi mobil. Semakin tinggi jam terbang Anda, maka semakin banyak pengetahuan berkendara yang Anda miliki, seperti: lebih mengenal karakter mobil Anda, lebih mengenal karakter jalanan yang Anda lalui, teknik/ ketrampilan mengemudi Anda akan semakin matang dan terasah baik, cara bersikap Anda yang semakin bijaksana (lebih sabar, lebih toleran, suka mengalah, pandai menjaga emosi dan tidak mudah tersinggung) dalam menghadapi segala situasi jalanan yang penuh tekanan, dll.

Aneka Rambu Lalu Lintas.
Memahami arti/ maksud semua rambu-rambu lalu lintas dan berusaha untuk selalu mematuhinya (tidak ada salahnya sekali-sekali kita iseng nge-test ulang arti dari semua rambu-rambu lalu lintas yang ada).

Note:
Rambu-rambu lalu lintas jelas bukan untuk dekorasi jalan biar kelihatan makin keren. Ia ada di tempat karena sebenarnya di area itu tersimpan potensi besar akan bahaya kecelakaan. Haha, anak kecil saja tahu...




Faktor Kondisi Jalan dan Lingkungan, sebagai penyumbang 10% penyebab terjadinya kecelakaan.

Sebagai langkah antisipasi:
Selalu bersikap waspada pada wilayah-wilayah yang memiliki resiko tinggi kecelakaan berkendara.

Pada jalan umum, seperti: jalan dua arah, tikungan/ belokan, putaran, bundaran, persimpangan (termasuk perlintasan KA dan Busway), jalan padat sepeda motor dan angkutan umum (kebanyakan mereka bersikap semau gue seperti: minim etika, minim toleransi, hobi memotong jalan, melawan arus, berhenti mendadak, berhenti di sembarang tempat), jalan padat di area pusat keramaian
Lalin Sehari-hari di Jakarta. Full Crowded!
(terminal, stasiun, pelabuhan, airport, stadion, alun-alun, pusat wisata/ hiburan, pasar, pusat PKL, pusat pertokoan, mal, sekolah/ kampus, rumah sakit, tempat ibadah), area proyek, kompleks industri, jalan penuh pohon besar/ papan reklame raksasa (termasuk dengan sengaja parkir di bawahnya saat musim hujan atau angin ribut), penyempitan jalan, jalan sempit, jembatan, jalan rusak (berdebu,
Di Musim Angin Besar, Waspadai Saat Melintasi Jalan atau Parkir di Daerah Pepohonan atau Penuh Papan Iklan Raksasa.
berlobang, berbatu-batu, berkubang, berlumpur), jalan rawan longsor, tanjakan/ tikungan cilukba, tanjakan/  turunan tajam,   jalan berkabut,  jalan  sepi  (bisa-bisa  terpancing  untuk  ngebut),
Tikungan Cilukba dan Tanjakan Cilukba.
Blind Area / Blind Spot
jalan di pemukiman/ kompleks perumahan (waspadai anak balita mungil yang berada pada blind area/ blind spot terutama di sisi kiri bodi kendaraan - untuk mobil stir kanan), jalan kurang/ tanpa rambu lalu lintas, jalan tanpa marka, jalan kurang penerangan/ gelap gulita, jalan contra flow, jalan rawan tindak kriminal (kapak merah, ranjau paku, pelempar telur mentah saat hujan deras, dll.), area SPBU (selalu pasang rem tangan dan pindah gigi pada posisi netral/ N saat mengisi BBM).

Perpisahan Jalan (selalu waspadai kendaraan yang mendahului dari Bahu Jalan!) dan Pertemuan Jalan.
Pada jalan tol,  seperti: akses keluar/  masuk tol, pertemuan jalur,  perpisahan jalur
Aksi Menerobos Bahu Jalan
(waspadai kendaraan/ mobil yang mendahului secara ilegal dari sebelah kiri di bahu jalan), bahu jalan, tikungan, jalan tanpa dinding pemisah arus, jalan bergelombang, jalan berlubang, ceceran benda jatuh (batu besar, balok kayu, spare part mobil, ban lepas, dll.), jalan basah dan tegenang air saat musim hujan, penyempitan jalan, tanjakan dan turunan tajam, jalan rawan longsor/ ambles, jalan rawan hembusan angin samping, jalan kurang penerangan/ gelap gulita, jalan berkabut asap, jalan rawan badai saat musim hujan.

Note:
Hindari selalu berjalan dengan kecepatan tinggi tanpa perhitungan matang pada jalan-jalan dan area dengan kondisi di atas. Dari riset para ahli, akibat parah dan mematikan akan terjadi bila saat kecelakaan kendaraan melaju dengan kecepatan di atas 60 Km/ Jam.
Memilih dan menggunakan jalur, terutama di jalan tol sesuai kecepatan dan selalu menjaga jarak serta irama laju kendaraan (bila lajunya cepat, ikuti dengan melaju cepat, begitu juga sebaliknya). 
Berlenggang kankung di jalur cepat (jalur paling kanan), terutama di jalan tol pada kondisi lengang, sangat membahayakan. Hal ini menyebabkan pengemudi lain di belakang yang sedang melaju cepat di jalur sama menjadi terhalangi, hilang konsentrasi/ kesabaran dan meningkat emosinya. Pengemudi lain yang telah hilang kesabaran ini akan segera mendahului dari sebelah kiri, meskipun dia sadar hal yang dilakukannya sangat beresiko.
Hindari mengekor kendaraan besar di depan secara sengaja dengan kecepatan tinggi apalagi tanpa menjaga jarak secukupnya, karena kita tidak tahu apa yang bakal terjadi di depan.
Hindari gerakan-gerakan spontan, seperti: berhenti/ mengerem mendadak, keluar/ masuk mulut jalan secara mendadak, pindah jalur/ memotong/ membelok mendadak, pindah jalur/ membelok sementara pandangan ke depan terhalang - misal oleh kendaraan yang lebih besar,  mengerem saat mobil tidak bergerak lurus - misal sedang membelok (berakibat kendaraan akan tergelincir melintir/ skid), mendahului kendaraan lain di tikungan/ tanjakan cilukba, mengerem mendadak pada jalan basah yang licin/ sedikit tergenang air karena akan terjadi efek aquaplaning/ hydroplaning (seperti orang terpeleset) sehingga kendaraan bergerak liar dan sulit dikendalikan, menerobos genangan air yang cukup dalam (diatas 5 cm) dengan kecepatan tinggi juga dapat menyebabkan aquaplaning dimana kembangan tapak ban sudah tidak mampu lagi mengusir kumpulan air dari permukaan jalan (jadi semakin gundul/ botak kembangan ban, maka efek aquaplaning ini semakin mudah terjadi).
Efek Aquaplaning, Menyebabkan Ban Kehilangan Daya Cengkeramannya Terhadap Permukaan Jalan.
Hindari mengemudi dengan: melaju dalam kecepatan tinggi tanpa menjaga jarak memadai terhadap kendaraan di depan, sengaja melanggar rambu-rambu lalu lintas yang ada - karena seringkali tidak kita sadari atau fahami bahwa sebenarnya disitu tersimpan potensi besar bahaya kecelakaan -  makanya dipasang rambu begitu...
Menyalakan lampu senja dan fog lamp pada kondisi mendung, hujan deras, berkabut, menjelang pagi/ senja hari, agar keberadaan kendaraan Anda mudah terdeteksi oleh para pemakai jalan lainnya.
Bila Anda memiliki dana lebih, maka pilih dan beli kendaraan baru yang memiliki feature-feature keselamatan dan keamanan tinggi, seperti: ban radial, full rem cakram, ABS + EBD, brake assist, active suspension (anti rolling), auto leveling head lamp, auto folding & adjusting back mirror, fog lamp, (minimal) dual SRS airbag, seat belt tightened system, traction control, teknologi crumple zone, all wheel drive (AWD), sensor parkir, kamera mundur/ parkir, steering wheel mounted control dan satelite navigation/ GPS (dari monitor Anda akan dapat memiliki gambaran kondisi jalan di depan yang akan dilalui – misal akan ada tikungan, persimpangan, jembatan, lintasan KA, akses keluar/ masuk jalan tol, dll). 
Akhir kata, pilih dan miliki mobil dengan warna cerah misal: putih, silver, kuning, krem. Warna cerah akan sangat membantu serta memudahkan mata pengemudi lain untuk bereaksi lebih cepat didalam mendeteksi keberadaan mobil Anda, terutama pada kondisi jalan remang-remang/ suram/ kurang cahaya bahkan gelap gulita, dibandingkan dengan warna-warna gelap misal: hitam, biru donker, hijau tua, coklat tua, merah maroon, dll.

Faktor Lain-lain:

Selalu berdoa memohon perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan kepada Tuhan YME baik di awal maupun di sepanjang perjalanan, agar selamat sampai tujuan. Dan jangan lupa memperbanyak sedekah, sebab percaya tidak percaya konon hal ini bisa membuang sial dan apes selama di perjalanan.


SO, HAPPY DRIVING & ENJOY IT!  

CARA MENGGUNAKAN ALAT UKUR MICROMETER

CARA MENGGUNAKAN ALAT UKUR MICROMETER






Dunia otomotif erat sekali kaitannya dengan pengukuran, karena setiap komponen membutuhkan kepresisian dengan tingkat yang tinggi, bahkan dengan tingkat micro. Oleh karena itu seorang mekanik harus tahu cara penggunaan alat ukur dengan tingkat kepresisian tinggi seperti contohnya Micrometer.
Nah…dalam artikel ini saya akan menjelaskan cara penggunaan dari micrometer tersebut. Berikut tahapannya :
1. Penyesuaian nol
Sebelum menggunakan mikrometer, periksa untuk memastikan bahwa ujung nol disejajarkan dengan benar.
2. Pemeriksaan
Pada mikrometer berukuran 50~75mm seperti terlihat pada gambar, letakkan pengukur standar 50mm pada pembukaan, dan biarkan racher stopper untuk bergerak secara bebas sebanyak 2 sampai 3 putaran. Kemudian, periksa bahwa garis dasar pada thimbel dan garis ujung nol pada dengan garis outer sleeve sejajar.
Gambar
3. Penyetelan

  • Bila kesalahan kurang dari 0.02 mm
Kuncilah Spindle dengan lock clamp untuk mengamankan Spindle. Kemudian dengan memakai penyetel putarlah outer sleeve sampai tanda “O” thimble lurus dengan garis dengan garis outer sleeve. periksa kembali titik “O” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar
  • Bila kesalahan lebih dari 0.02 mm
Kuncilah Spindle dengan lock clamp untuk mengamankan Spindle. Kendorkan Stopper sampai thimble bebas, Luruskan tanda nol thimble dengan garis outer sleeve dan kencangkan kembali racher stopper, periksa kembali titik “O” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar.

Berikan landasan pada item yang akan diukur, dan putar Thimbel sampai Spindle menyentuh item dengan lembut.
Setelah Spindle menyentuh dengan lembut item yang hendak diukur, putar racher stopper beberapa kali dan baca pengukuran.
Racher Stopper menyatukan tekanan yang diberikan oleh spindle, sehingga saat tekanan ini melampaui tingkat spesifikasi, maka tekanan akan berhenti.
Gambar
Contoh pembacaan skala micrometer
Skala pada Outer Sleeve (Atas) = 55,00 mm
Kenaikan / Skala pada Outer Sleeve (bawah)  = 0,5 mm
Skala Thimble = 0,45 mm
Hasil pengukuran 55+0,5+0,45 = 55,95 mm
Gambar
PERHATIAN:
Mikrometer harus dipasang pada stand saat mengukur part-part kecil.
Cari posisi dimana diameter yang benar dapat diukur, dengan cara menggerakkan mikrometer.
Demikian penjelasan singkat saya mengenai cara penggunaan Micrometer, semoga bermanfaat.
Silahkan berikan saran dan komentarnya untuk perkembangan dan kemajuan blog ini.

CARA MENYETEL KATUP PADA MOBIL

CARA MENYETEL KATUP


A.    Alat &Bahan:
*obeng -&+
*puller gauge
*kunci ring 12mm
*kunci ring 17mm & 19mm


B.  Langkah kerja,
                                             menyetel katup cara ke-1:
     1).putar pully top silinder 1 dengan cara coakan pully bagian dalam persis pada
         angka 0.
     2).katup yang di stel no:1,2,3,5 dengan celah katup 0,30mm & 0,20mm.
     3).putar pully 360’ top silinder 4.
     4).katup yang di stel no; 4,6,7,8 dengan cara yang sama, katup Ex=0,30mm &
         In=0,20mm
      
                                             menyetel katup cara ke-2:

    1).pully di putar top silinder 1 katup yang sama.
    2).katup yang di stel katup In & Ex dengan ukuran yang sama.
    3).pully di putar 180’.
    4).katup yang di stel silinder no 3 Ex & In dengan ukuran yang sama.
    5).pully di putar 180’.
    6).katup yang di stel no:4 (Ex & In) dengan ukuran yang sama.
    7).pully di putar 180’ katup yang di stel no 2 (Ex & In) dengan ukuran yang sama.
    
        *Dari keterangan cara menyetel katup 2 tadi berarti katup di stel di setiap silinder
          berdasarkan FO:1,3,4,2.
        *FO adalah urutan pengapian.
        *ketentuan top silinder 1, ujung rotor pada distributor mengarah pada busi.
        *susunan katup pada mobil toyota kijang/sejenisnya..
         (ex,in,in,ex,ex,in,in,ex)

URUTAN PEMASANGAN KABEL BUSI PADA MOBIL

URUTAN PEMASANGAN KABEL BUSI

Firing order atau FO disebut juga sebagai urutan pengapian atau urutan pembakaran pada mesin mobil atau kalau mesin masih menggunakan kabel busi atau distributor untuk membagi listrik tegangan tinggi dari koil disebut juga dengan urutan kabel busi mesin mobil.
Berikut gambar berbagai urutan kabel busi mobil atau firing order dari mesin mobil berbagai silinder mulai dari firing order mesin mobil 3 silinder, mesin mobil 4 silinder, firing order mesin mobil 6 silinder dan firing order mesin mobil 8 silinder.
Gambar Fo mesin mobil
Firing Order mesin mobil 3 silinder / Cylinder : 1-2-3
Firing Order mesin mobil 4 silinder / Cylinder : 1-3-4-2
Firing Order mesin mobil 6 silinder / Cylinder : 1-6-5-4-3-2
Firing Order mesin mobil 8 silinder / Cylinder : 1-8-4-3-6-5-7-2
Semoga bermanfaat untuk yang mencari berbagai macam Firing order ( FO ) atau urutan pengapian berbagai mesin mobil.

CARA MENGUKUR BLOK SILINDER

MENGUKUR BLOK SILINDER

1.        Alat ukur yang di pakai adalah: vernier caliper, micrometer, micrometer stand, cylinder bore gauge.
2.        Bersihkan Blok Silinder yang akan di ukur beserta alat ukurnya
         
3.        Ukurlah diameter dalam silinder menggunakan vernier caliper, contoh hasil pengukuran dengan vernier caliper adalah 77, 14 mm
         
4.        Ambillah replacement rod yang sesuai dengan ukuran vernier caliper, dari table yang di baca pada cylinder bore gauge di dapat ukuran 75 – 78, maka replacement rot yang dipakai adalah A4
        
5.        Pasanglah replacement rod pada cylinder bore gauge
          
6.        Pasanglah dial indicator pada cylinder bore gauge
           
7.        Aturlah panjang replacement rod di dalam blok silinder
           
8.        Ukurlah panjang antara measuring point dengan replacement rod menggunakan micrometer, dari hasil pengukuran di dapat 77, 42
         
9.        Ukurlah diameter silinder posisi X bagian atas, tengah dan bawah
-          Posisi atas di dapat 27 garis x 0,01mm = 0,27 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,17 = 77, 15 mm
-          Posisi atas di dapat 29 garis x 0,01mm = 0,29 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,29 = 77, 13 mm
-          Posisi atas di dapat 31 garis x 0,01mm = 0,31 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,31 = 77, 11 mm
10.     Setelah selesai alat ukur di bersihkan dan di beri vaselin putih, kemudian letakkan pada tempatnya.
 
Copyright © 2013. Tips OTOMOTIF